'/> Pengertian Tajuk Planning | Teladan Tajuk Rencana

Info Populer 2022

Pengertian Tajuk Planning | Teladan Tajuk Rencana

Pengertian Tajuk Planning | Teladan Tajuk Rencana
Pengertian Tajuk Planning | Teladan Tajuk Rencana
Tajuk Rencana. Sobat SE, pada Postingan kali ini akan sedikit membahsan mengenai tajuk rencana, Sobat tiruana niscaya sudah tahu apa yang namanya tajuk rencana, Untuk mengingat kembali perihal tajuk planning silahkan sobat simak dibawah ini: 


Pengertian Tajuk Rencana
Tajuk Rencana ialah goresan pena yang dibentuk oleh media massa perihal suatu hal insiden atau fenomena yang sedang terjadi atau sedang berkembang di masyarakat (suatu insiden sedang kepanasan-kepanasannya dibahas di masyarakat), goresan pena ini berupa opini dari forum penerbitan, dengan kata lain merupakan karya bersama, tidak bersifat pribadi atau perseorangan oleh alasannya itu dalam suatu goresan pena tajuk rencana, dilarang mencantumkan nama penulisnya. Tajuk Rencana juga sering dikenal dengan sebutan Editorial.

Ciri-ciri Tajuk Rencana :

Tajuk Rencana mempunyai cirri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis goresan pena lain, yaitu :
1. Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), konkret dan faktual
2. Bersifat sistematis dan logis
3. Tajuk planning merupakan Opini / pendapat yang bersifat argumentative
4. Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan terperinci


Fungsi Tajuk Rencana :

Terbitnya Tajuk Rencana pada suatu media massa mempunyai fungsi sebagai memberikankut :
1. Menjelaskan memberikanta yang di anggap penting dan perlu diketahui oleh khalayak ramai
2. Menjelaskan latar belakang terjadinya suatu insiden semoga tidak terjadi hoax alias dongeng bohong
3. Meramalkan atau menggambarkan perkembangan kedepannya menurut problem yang sedang terjadi.
4. Menyampaikan perberat sebelahan moral menurut fakta/aktualisasi yang bisa diterima oleh tiruana lapisan masyarakat dari insiden yang diangkat dalam goresan pena tersebut. (wikipedia).

Contoh Tajuk Rencana 

JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Husein Alamsyah menyatakan mengundurkan diri dari partainya.

Husein mengungkapkan, alasan ke mengundurkan diri dari PAN lantaran tidak baiklah dengan sikap partainya meninggalkan partai koalisi yang terkumpul dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dan bergabung bersama koalisi pendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Benar saya ke luar (dari PAN)," ujar Husein knorma dan sopan santun dikonfirmasi Sindonews melalui telepon, Kamis (3/9/2015).

Dia menganggap partai yang didirikan Amien Rais tidak lagi sejalan dengan tujuan sesungguhnya. Menurutnya, para pemimpin sentra partai tidak lagi memegang kesepakatan awal.

"Kehilangan marwah sebagai partai reformis dan akhir-akhir ini gerakan politik teman-teman (pengurus sentra PAN) terlihat terlalu vulgar," ucap laki-laki yang pernah menjabat Wakil Ketua DPD PAN Sukabumi ini.( nasional.sindonews.com)


NILAI BUDAYA DI MASYARAKAT KIAN LUNTUR

Nilai-penilaian budaya lokal cukup umur ini kian luntur, bahkan menghilang di masyarakat. Kecenderungan ini hampir terlihat dalam banyak sekali peri-kehidupan, baik sosial, politik, maupun hukum. Diperlukan budayawan tangguh sebagai katalisator perubahan zaman.

Masyarakat kita ketika ini tengah mengalami kerusakan dari sisi budaya. Yang ludang kecepeh mayoritas muncul ketika ini ialah huruf egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni. Nilai-penilaian budaya makin tergeser.

Kita khawatir anekdot yang menyatakan, Jika ingin merusak bangsa, hancurkan saja budayanya kini betul-betul tengah terjadi. Dulu, Bandung dikenal sebagai kota budaya, kota intelektual dan kota perjuangan.

Hari ini, itu tiruana telah berubah. Yang terlihat hanya Bandung kota outlet," ludang kecepeh dominannya faktor ekonomi daripada unsur budaya ketika ini. Lunturnya budaya secara tidak pribadi dipengaruhi oleh sikap televisi kita. Budaya di TV mendapat porsi yang sangat minimal dengan alasan rendahnya rating. Dewasa ini, ludang kecepeh berharga info dan sinetron keberat sebelah tontonan budaya.

Ludang kecepeh parah lagi, lunturnya penilaian-penilaian budaya terjadi pula di kehidupan hukum. Sekarang, siapa yang merasa apakah yang membaca ini tidak normal, memproses SIM tidak dengan cara nembak? Inilah ironi budaya aturan kita. Yang tidak nembak, justru dianggap tidak normal.

Budaya kesadaran aturan masyarakat, kini berada di titik terendah, jikalau tidak bisa dikatakan sudah mati. Para pelanggar ironisnya justru para pembuat hukum. Budaya kita tidak jalan lantaran nuansa politiknya ludang kecepeh kuat.

Kita harus segera keluar dari kondisi menyerupai ini! Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus segera kembali mengacu kepada Pancasila sebagai salah satu pilar negara ini. Pancasila harus menjiwai segenap tindakan kita.

Jangan hingga kita terus abai dan menganggap ringan banyak sekali degradasi perikehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang kita alami. Sebab, beresiko paling berat bukan pada ketika ini, melainkan dalam beberapa dekade ke depan knorma dan sopan santun kala globalisasi yang kian mengaburkan banyak sekali batas wilayah, bahkan ideologi, masuk kian dalam di banyak sekali lini kehidupan kita.

Kita mengakui, dalam keterpurukan menyerupai sekarang, upaya ini merupakan usaha maha berat lantaran sangat kompleks. Tapi, kita dilarang menyerah. Tetap terbuka peluang dari segenap sisi kehidupan untuk kembali memulihkan kondisi jiwa, kepribadian bangsa, kita yang oleh sebagian kita sendiri disebut dalam keadaan "sakit".

Upaya perbaikan itu utamanya kita harapkan dari penyelenggara pemerintahan. Mulai dari level tertinggi hingga terendah. Mereka harus menjadi pionir, teladan, ke arah itu. Berludang kecepehan? Tidak! Karena, pada satu sisi, mereka menjadi cerminan dari kondisi jiwa bangsa ini.


Demikilah sekilas mengenai tajuk planning semoga anda tiruannya faham dan mengerti apa maksud dari tajuk planning itu. Terimakasih
Advertisement

Iklan Sidebar