Sobat SE. Hmm Kali ini saya akan sedikit mengembangkan mengenai dongeng singkat, sebutan kernnya Cerpen. Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta motivasi menciptakan anda ludang keringh ceria dan cerdas dalam menghadapi lika liku kehudupan yang membuahkan hasil yang sangar terbaik, dan terarah tujuan hidupnya. Baiklah untuk mempersingkat waktu saya akan sedikit layangkan. Kumpulan Contoh Cerpen singkat Islam.
BUAH ISTIGHFAR
Iman Ahmad pernah menceritakan sebuah kisah luar biasa mengenai perjumpaannya dengan seorang hamba yang shalih yang gemar diberistighfar.
Pada Suatu hari entah mengapa dia rahimahullah begitu berkeinginan untuk pergi kesebuah desa. Padahal tidak ada hajat dan juga jaraknya jauh terpencil.
Maka berangkatlah dia ke kota tersebut. Kadab tiba malam hari selesai shalat isya disebuah masjid, imam Ahmad berniat untuk bermalam disitu.
Namun gres saja dia merebahkan badannya, marbot masjid tersebut menghardik sang imam. Melarang dia tidur disitu. Meski berkali-kali imam Ahmad menjelaskan bahwa dia musafir, marbot tersebut tetap bersikeras melarang dia tidur di masjid.
Akhirnya dia bangun dan menuju teras masjid. Namun ternyata si marbot membuntuti dan tetap melarang dia tidur di teras. Rupanya si marbot tidak tahu bahwa yang ia perlakukan tidak layak itu bukanlah gelandangan menyerupai dugaannya, tapi seorang ulama besar pendiri mazhab Hanbali.
Imam Ahmad menceritakan ia didorong- dorong sedemikian rupa hingga kejalanan. Tiba-tiba dari daerah yang tidak jauh dari daerah bencana tersebut, seseorang memanggil sang imam, mengajak untuk bermalam di rumahnya.
Singkat dongeng bermalamlah sang imam di rumah orang tersebut. Ada hal yang menarik dia selama bersama orang yang menampungnya itu, yang ternyata berprofesi sebagai pembuat roti. Yakni, dalam segala keadaan, ia begitu banyak membaca lafadz istighfar.
Kadab sedang duduk, berjalan, bekerja menciptakan roti dan banyak ativitasnya, sari lisannya tidak putus ucapan lirih astaghfirullah, astagfirullah...
Sampai kemudian imam Ahmad berkata kepada orang tersebut, "Sudah berapa usang engkau lazimi membaca istighfar saudaraku ?"
Orang itu menjawaban, "Sudah usang sekali, semenjak saya masih muda."
Sang imam kembali bertanya, "Apa buah dari istighfar yang engkau baca ?"
"Semua cita-cita dan asaku dikabulkan Allah. Tidak ada satupun yang tidak didiberikan Allah kepadaku." Jawab orang tersebut.
🔸Setelah membisu sejenak, Ia melanjutkan, "Kecuali satu hal, yang hingga kini masih belum terkabul."
Imam Ahmad bertanya, "kalau boleh tahu apa itu ?"
Orang tersebut menjawaban, "Saya ingin sekali bertemu dengan ulamanya umat ini, hanya daerah yang sangat jauh yang menciptakan saya tidak sanggup bertemu dengannya. Sebenarnya saya sudah dua kali mencoba untuk menemuinya, namun lantaran kesibukannya saya belum berhasil. Saya ingin sekali bertemu dengan imam Ahmad bin Hanbal."
Sekadab itu imam Ahmad lbertakbir. "Allahu akbar, wahai hamba Allah, ternyata lantaran karena istighfarmu ini Allah menyeret -nyeret saya tiba ke daerah ini !"
🔅"Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan menghapuskan segala murung laranya, menuntaskan segala masalahnya dan memdiberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." (Al Hadits). dikutip dr Cerpen FB.
MENIKAH
"Aku Rela Menikah dengannya Agar Ayah Tidak Dipenjara"
Kehidupan ini memang berliku dan beragam, dikisahkan dari sebuah kisah nyata..
Seorang lelaki renta pada suatu kota di Al-Qassim KSA terhimpit hutang yang tidak sedikit jumlahnya, di mana orang yang dihutangi yaitu seorang pedagang kaya yang juga sudah berumur..
Pemilik piutang tersebut sudah beberapa kali meminta kepada lelaki renta tersebut untuk mengembalikan hutangnya lantaran memang sudah meludang keringhi jatuh tempo dan sudah ditangguhkan beberapa kali supaya mengembalikan hutangnya akan tetapi ia tidak juga sanggup mengembalikannya..
Jatuhlah pada pilihan yang di diberikan oleh orang yang menghutangi..Kalau tidak membayar hutangnya maka ia harus masuk penjara..Dan ternyata pedagang tadi tahu juga bahwa lelaki renta tadi mempunyai dua orang putri, yang pertama berumur 20 tahun dan yang kedua berumur kurang ludang keringh 16 atau 17 tahun..Sehingga ia memdiberikan pilihan ketiga yaitu kalau ia mau berkeluargakan salah satu putrinya dengannya maka hutang di anggap lunas dan terbebas dari jeruji penjara..Maka lelaki renta itu pun termangu beberapa waktu... kemudian ia pun menyampaikan saya harus bertanya kepada mereka terludang keringh lampau apakah mereka bersedia ataukah tidak...Maka sesudah lelaki renta tersebut menceritakan hal ihwalnya kepada anak-anaknya maka putri pertamanya pun menolak dengan menyampaikan saya tidak bersedia berkeluarga denganya, saya tidak mau menghabiskan hidup saya bersama suami yang sudah berumur...kata putri pertamanya...Maka mendengar hal itu putrinya yang kedua pun menimpali SAYA BERSEDIA MENIKAH DENGANNYA AGAR AYAH TIDAK MASUK PENJARA DAN TERBEBAS DATI LILITAN HUTANG...Maka sesudah ia memberikan kepada pemilik piutang tersebut bahwa putri pertamanya tidak bersedia berkeluarga dengannya, akan tetapi putri keduanya yang bersedia...Maka pedagang itu mengatakan.. itu ludang keringh bagus... kalau begitu kau telah bebas dari hutangmu katanya...Maka kesudahannya pun telah setuju waktu dan tempatnya untuk berkeluarga yaitu pada malam Jum’at...Diantara kudang keringasaan sebagian orang Arab (sebatas sepengetahuan penulis) bahwa orang yang berkeluarga sesudah aqad nikah tidak pribadi tinggal satu kamar atau satu rumah bersama istri barunya....Demikian pula dengan pedagang yang sudah berumur ini.. ia tidak pribadi tidur bersama dan berafiliasi suami istri dengan istri barunya tersebut....Dan ia menyampaikan kepada mertua barunya bahwa ia akan pergi ke luar negeri (dalam kisah disebutkan pergi ke Jerman) untuk suatu urusan dagangnya... dan ia menjanjikan sesudah satu pekan ia akan pulang dan akan berkumpul dengan istrinya..Akan tetapi qaddarallah (Allah mentaqdirkan) bahwa pedagang tersebut sakit dan kesudahannya ia meninggal di luar negeri...Akhirnyapun istri yang di tinggalkan yang belum digauli tersebut mewarisi hartanya yang melimpah...Sehingga ia pun mendapat dua kebaikan sekaligus.. ayahnya terbebas dari hutang dan penjara, dirinya pun mendapat harta warisan jutaan real dari harta peninggalan suaminya tersebut...Dan penyesalan yang dialami oleh putri pertamanya dengan menyampaikan ... wahh kenapa saya dulu menolak berkeluarga dengannya...???Niat yang lapang dada akan di balas dengan kebaikan yang berlipat ganda...Demikian.. selesai.---------------Kisah ini di kisahkan oleh Syaikh DR. Sami bin Muhammad As-Suqair hafidzahullah (menantu Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah) di majelis ilmunya di Jami' Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah di Unaizah, tadi malam tgl 19/05/1436 H. Di mana di final kisah ini dia menyampaikan ini yaitu kisah aktual yang saya melihat sendiri orangnya, dikisahkan disini tidak lain untuk di ambil ibroh dan pelajarannya..📋 PELAJARAN DARI KISAH:-------------------------------Diantara pelajaran dari kisah yang sanggup di ambil:1⃣ Niat yang lapang dada untuk membantu meringankan beban orangtua yaitu merupakan bab dari birrul walidain dan kebaikan yang tak terhingga kepadanya.2⃣ Niat yang lapang dada akan di balas oleh Allah ta'ala dengan kebaikan yang berlipat ganda dari arah yang tidak dia ketahui sebelumnya.3⃣ Perkara yang nampaknya yaitu jelek bagi seseorang ternyata dibalik itu terdapat kebaikan yang besar baginya. (Lihat QS. Al-Baqarah: 216)4⃣ Hendaknya bagi orangtua apabila ingin berkeluargakan putrinya dengan seseorang maka musyawarahkan hal itu dengannya, apakah ia oke ataukah tidak dan tidak memaksakan kehendaknya.5⃣ Seorang istri yang suaminya meninggal dunia sedangkan ia belum di gauli maka ia tetap istrinya dan berhak mendapat harta warisan yang ditinggalkannya.6⃣ Janganlah bergampang-gampang dalam duduk kasus hutang, kecuali dalam keadaan yang sangat-sangat darurat, dan sesuaikan dengan kemampuan apakah sanggup mengembalikannya atau tidak.7⃣ Bagi yang dihutangi hendaklah memdiberikan kelonggaran kepada orang hutang kepadanya tangguhkan hingga ia bisa membayarnya atau ludang keringh baik dari itu yaitu membebaskan hutangnya. (Lihat QS. Al-Baqarah: 280)Terakhir sebagai catatan, kisah ini di sampaikan untuk di ambil ibroh dan pelajaran darinya bukan untuk di cela kesalahan-kesalahannya.Demikian, gampang-gampangan bermanfa'at. Wabillahi at-Taufiiq. Cerpen FB
Demikianlah rujukan cerpen. Semoga berkhasiat.
Advertisement